kievskiy.org

Tragedi Kemanusiaan Gaza di Luar Nalar

Warga Palestina mencari korban di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 25 Oktober 2023.
Warga Palestina mencari korban di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 25 Oktober 2023. /REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT - Perang Hamas melawan Israel sudah berlangsung selama tiga pekan. Belum ada tanda-tanda akan berakhir meskipun berbagai pihak mengusulkannya. Sementara korban di kedua pihak, yang meninggal maupun yang luka-luka, sudah belasan ribu dan bisa dipastikan akan terus bertambah. Hampir separuh penduduk Gaza kehilangan tempat tinggal.

Kesulitan mereka makin berat karena pihak Israel melakukan blokade total. Tidak ada makanan, air minum, obat-obatan, pasokan listrik pun dihentikan.

Tragedi kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza saat ini hampir bisa dikatakan di luar nalar. Untuk memahaminya, logika kita seolah buntu. Pemicunya memang serangan roket serta masuknya pasukan militan Hamas ke wilayah Israel. Tapi, akar masalahnya sudah berlangsung lebih dari setengah abad.

Sebagian besar penghuni Gaza sekarang berstatus sebagai pengungsi. Mereka tinggal di beberapa penampungan yang dibangun secara darurat dan tersebar di beberapa tempat. Orang-orang Palestina yang malang tersebut sebelumnya hidup dengan tentram di tempat tinggalnya yang sekarang sudah diduduki Israel. Pemerintah negara Yahudi bertindak brutal. Orang Palestina diusir, rumahnya dirobohkan, di tempat itu lalu didirikan pemukiman baru.

Baca Juga: Kondisi Palestina Terkini: Israel Terus Menggempur, Lebih dari 7.000 Orang Tewas

Rakyat Palestina melakukan protes, karena tindakan Israel seperti itu tidak bisa dibenarkan. PBB juga sudah menerbitkan beberapa resolusi agar penjarahan dihentikan. Tapi Israel tidak mematuhinya, bahkan terkesan memperoleh pembenaran dari Amerika Serikat serta sekutunya di Eropa. Berbagai mesin perang yang canggih dikirimkan ke Tel Aviv sehingga saat ini militer Israel merupakan salah satu yang paling kuat di dunia.

Di tengah berkecamuknya perang Hamas melawan Israel saat ini, apakah Gaza akan dianeksasi oleh Israel? Alasan mereka selalu sederhana, demi menjaga keamanan penduduk Yahudi. Netanyahu sejak awal sudah bertekad akan melakukan perang berkepanjangan. Gaza dibombardir sampai luluh lantak, bahkan masjid, rumah sakit dan bangunan sekolah pun tidak dikecualikan.

Posisi Hamas sendiri terkesan menjadi pihak yang dipersalahkan. Mengapa mereka melakukan serangan militer ke pihak Israel sementara beberapa pihak berpendapat tidak mungkin negara Yahudi tersebut akan dapat dikalahkan karena militernya sangat kuat. Sementara dari pihak Hamas, pertimbangannya juga sangat masuk akal. Israel tidak henti-hentinya merampas pemukiman warga Palestina, sementara tidak ada satu pihak pun, bahkan PBB, yang sanggup menghentikannya.

Baca Juga: Indonesia, Keturunan Nabi Muhammad dan Pembebasan Palestina

Upaya damai sudah beberapa kali diselenggarakan. Pihak Palestina sendiri yang awalnya menolak didirikannya negara Israel di wilayahnya, sudah makin realistis. Yang menjadi opsi terakhir adalah solusi dua negara, yakni Palestina dan Israel. Tapi, status negara Palestina yang merdeka sampai sekarang masih terus mengambang. Kesabaran ada batasnya, itulah tampaknya alasan yang mendorong pihak Hamas untuk melakukan operasi militer.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat