kievskiy.org

Memahami Model Kepemimpinan Pangeran Kornel dalam Konteks Pemilu 2024

Ilustrasi pemimpin.
Ilustrasi pemimpin. /Pixabay/Klimkin

PIKIRAN RAKYAT - Di penggalan akhir masa kampanye Pemilu 2024, dinamika politik semakin menghangat. Ide ataupun gagasan para Capres dan Cawapres di ruang publik ataupun di forum terbatas, sering menjadi sorotan.

Melalui debat publik, masyarakat bisa mengetahui model kepemimpinan nasional yang bagaimana yang akan dilakukan manakala mereka terpilih. Dalam sejarah panjang kepemimpinan lokal ataupun nasional, masyarakat bisa melihat model manajemen kepemimpinan bagaimana yang egaliter 'pro rakyat' dan model kepemimpinan mana yang tak berpihak pada rakyat.

Tulisan ini mendeskripsikan model kepemimpinan lokal yang berbasis pada kecintaan pada rakyatnya. Dalam konteks lokal sejarah Sumedang, manajemen kepemimpinan berbasis the power of love atau kekuatan cinta telah ditorehkan seorang figur Bupati Sumedang pada itu.

Al kisah. Suatu hari pada 1809, Bupati Sumedang Pangeran Kusumadinata IX atau dikenal juga sebagai Pangeran Kornel mendapat kabar bahwa Gubernur Jenderal HW Daendels akan melakukan inspeksi mendadak ke wilayah Sumedang.

Gubernur Jenderal Daendels merasa berang atas belum selesainya megaproyek ambisius yaitu Pembangunan Jalan Raya Pos (Groote Postweg) yang membentang sepanjang 1000 km dari Anyer sampai Panarukan.

Daedels berniat berkunjung dan menegur langsung Bupati Sumedang atas keterlambatan pembangunan jalan tersebut. Itulah peristiwa Cadas Pangeran yang heroik. Daendels merasa kesal karena ambisi pembangunan mega proyek jalan pos Anyer-Panarukan terganjal dengan belum tuntasnya jalan di area perbukitan berbatu Cadas Pangeran. Di sisi lain, sang Bupati merasa masygul dan terusik harga dirinya karena melihat rakyatnya yang diperlakukan semena mena.

Ketika pertemuan Gubernur Jenderal Daendels dengan Pangeran Kornel berlangsung. Suasana sangat mencekam. Pertemuan tidak kondusif. Puncaknya, Ketika Gubernur Daendels mengulurkan tangan untuk berjabat tangan, respons Pangeran Kornel sangat mengagetkan Daendels. Pangeran Kornel melakukan jabatan tangan dengan tangan kiri. Sedangkan tangan kanan Sang Pangeran ini siap memegang erat Keris pusaka yang dibawanya.

Tindakan ini membuat Daendels terkejut dan merasa diremehkan. Peristiwa heroik ini telah diabadikan secara visual di wilayah Cadas Pangeran perlintasan jalan lama Bandung-Sumedang. Itulah kisah heroik. Ungkapan protes simbolik sang Pangeran yang siap berhadapan langsung secara head to head, dengan Gubernur Jenderal Belanda. Apa pun resikonya, termasuk terjadinya pertumpahan darah.

Manajemen Cinta

Peristiwa Cadas Pangeran tersebut sangat heroik. Boleh jadi peristiwa dua abad lampau menjadi inspirasi bagi kepemimpinan masyarakat lokal ataupun kepemimpinan nasional, seperti pemilihan Capres dan Cawapres saat ini.

Peristiwa heroik pada 1809 dapat ditarik beberapa catatan penting betapa kuatnya aura sang pemimpin yang dilandasi kecintaan pada rakyatnya. Dalam konteks pemilihan kepemimpinan nasional, spirit Pangeran Kornel bisa dipertimbangkan menjadi rujukan dalam memilih pemimpin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat