kievskiy.org

Anak Butuh Peran Orangtua dalam Memanfaatkan Internet dan Meningkatkan Literasi Digital

Ilustrasi anak yang mengakses internet.
Ilustrasi anak yang mengakses internet. /Pexels/Ron Lach

PIKIRAN RAKYAT - Bicara masalah anak, kini mereka tak bisa lepas dari yang namanya gawai seperti ponsel pintar. Entah ia mencari permainan di gawai/gadget, berselancar menggunakan internet, maupun chatting di media sosial.

Tak hanya anak-anak yang terkena fenomena gadget dan internet. Hampir setiap orang dalam keluarga Indonesia memiliki telepon genggam, bahkan banyak dari mereka yang memiliki lebih dari satu. Kehadirannya tak sekadar alat komunikasi, lebih dari itu. Gadget yang awalnya merupakan perangkat telekomunikasi yang menjelma sebagai pintu mengakses informasi dan peristiwa yang terjadi di dunia.

Dalam perkembangannya, gadget, internet, dan kehidupan manusia seolah-olah tak bisa terpisahkan, hingga banyak orangtua hampir di setiap kondisi gadget selalu ada di tangan. Perilaku orangtua tersebut memunculkan kepenasaran si kecil.

Anak melihat keasyikan anggota keluarga di rumah sedang mengoperasikan handphone, ia pun ingin mengikutinya. Selain itu, tak sedikit pula orangtua yang sengaja memberikan gadget sebagai 'teman bermain' anak. Dan tanpa disadari anak pun asyik dengan dirinya sendiri.

Mengapa dikatakan teman bermain? Karena orangtua tidak mau ribet atau aktivitasnya diganggu oleh si kecil, sehingga anak-anak disuruh menonton tayangan-tayangan berupa foto, gambar, video yang ada di situs web dan media sosial. Malahan tatkala anak menangis pun disodori handphone untuk menenangkannya, bukan dengan bujukan, rayuan atau pelukan.

Kemudian persoalan pun muncul tatkala si kecil ketagihan dengan gadget. Karena bukan lagi dari tontonannya saja, tetapi berbagai permainan (game) menarik juga ditawarkan melalui internet. Alhasil jika tak dikendalikan anak-anak tak lagi ketagihan, tetapi bisa bergeser menjadi candu. Lantas seperti apa kita menyikapinya?

Internet bagi Anak

Tahun lalu Presiden Joko Widodo bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) meluncurkan program Literasi Digital Nasional. Pada acara tersebut Jokowi berpesan, tantangan ruang digital yang ada wajib diisi dengan konten positif dan mendidik demi meningkatkan kecakapan digital masyarakat.

Literasi adalah kemampuan manusia dalam membaca dan menulis. Jika demikian literasi digital merupakan kegiatan atau upaya untuk memahami, menggunakan, dan menyebarluaskan informasi dengan bermedia digital.

Seperti halnya literasi non-digital, informasi yang disajikan di dunia digital juga selalu mengedepankan informasi akurat dan baik. Internet sebagai media belajar, termasuk juga bagi si kecil. Peran aktif orangtualah yang dituntut untuk mengarahkan agar kehadiran internet memberikan nilai positif bagi anak-anak. Karena literasi bertujuan meningkatkan pengetahuan anak-anak dengan cara membaca, mendengar, dan menonton yang bermanfaat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat