kievskiy.org

Prabowo-Gibran Segera Jadi Eksekutif, Jokowi Tetap Bakal Ikut Campur?

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. /Antara/M Agung Rajasa

PIKIRAN RAKYAT - Pemilu 2024 bisa saja menjadi sebuah kesuksesan bagi Prabowo Subianto dan parpol-parpol yang dominan memperoleh suara. Di balik itu, kesuksesan terbesar adalah langkah dan peran sentral Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berhasil mengubah peta politik.

Politik adalah seni kemungkinan. Apa saja peluang yang mungkin, harus dicoba sekuat tenaga dalam usaha-usaha mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan.

Masa pemerintahan Presiden Jokowi sedianya berakhir pada Oktober mendatang, seiring dengan pelantikan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih. Namun tampaknya, peran Presiden ke-7 RI itu masih akan menjadi bayang-banyang pemerintahan mendatang.

Sebelum mempromosikan pasangan Prabowo-Gibran, publik menilai dan menganalisis bahwa Jokowi telah menjalankan sejumlah skenario untuk memperpanjang kekuasaannya. Sorotan publik sempat menghangat dengan munculnya wacana presiden tiga periode. Ketika wacana tersebut mentok, maka muncul lagi skenario atau wacana perpanjangan jabatan presiden karena keadaan genting dan memaksa.

Ketika semua skenario itu buntu, analisis publik pun berkembang dengan munculnya skenario mengangkat Gibran yang merupakan anak Jokowi ke kancah politik nasional. Skenario ini berhasil, karena Jokowi pun memainkan peran penting dalam mendukung kemenangan pasangan Prabowo-Gibran.

Apakah pengaruh Jokowi akan pudar?

Ilustrasi kekuasaan.
Ilustrasi kekuasaan.

Delapan bulan lagi, Presiden Jokowi akan lengser dari kekuasaannya. Apakah pengaruh Jokowi pun akan pudar? Sebagian pengamat menilai Jokowi masih akan menanamkan pengaruhnya di era pemerintahan Prabowo-Gibran. Apalagi, Jokowi dinilai punya banyak “jasa” dalam kontestasi Pilpres 2024.

Tengok saja, elektabilitas Ganjar Pranowo yang sempat diunggulkan, justru terseok-seok bahkan menduduki urutan buncit perolehan suara Pilpres 2024. Pemilih PDIP memang mencoblos partai berlambang banteng moncong putih untuk pemilu legislatif. Hanya saja ketika dihadapkan pada kertas suara pilpres, mereka justru memilih pasangan Prabowo-Gibran yang “didukung” Jokowi.

Secara seni politik, strategi Jokowi memang efektif. Jauh-jauh hari Jokowi telah menjalarkan gurita politiknya. Menantu Jokowi, yakni Bobby Nasution telah menjadi Wali Kota Medan, dan kini bersiap melangkah menuju Pilkada Sumut. Terakhir, anak bungsunya yakni Kaesang pun telah menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia. Untuk Gibran, sudah tak perlu ditanya lagi.

Menyadari masa jabatannya hampir usai, Jokowi pun dinilai telah “mengikat” sejumlah elite dan tokoh dengan sejumlah jabatan. Terakhir, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono diangkat menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabinet Indonesia Maju dalam sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat