kievskiy.org

Puasa Ramadan: Menapaki Jalan Takwa dan Kebenaran

Ilustrasi berdoa.
Ilustrasi berdoa. /Pikiran Rakyat/Oktaviane Putri Vadilah

PIKIRAN RAKYAT - Madinah titimangsa 1 Ramadan tahun ke-2hijriah. Hari itu bersamaan dengan tahun 624 masehi atau tepatnya lebih dari 1.400 tahun yang lalu. Itulah ibadah saum Ramadan pertama kali yang dilakukan Nabi Muhammad SAW bersama para sahabatnya di Kota Madinah Al Munawarah. Perintah untuk melakukan saum ini diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW bulan Syaban tahun ke-2 hijriah.

Secara historis, pelaksanaan ibadah saum Ramadan tahun ini (1445 H) merupakan ibadah puasa ke 1443. Yaitu dihitung sejak pelaksanaan ibadah saum Ramadan pertama yang dilaksanakan pada tahun ke-2 hijriah.

Perintah puasa diturunkan kepada Rasulullah melalui firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 183 yang artinya, "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan (juga) kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Surah Al Baqarah ini diterima Rasulullah di Kota Madinah pada tahun kedua setelah Rasulullah SAW bersama sahabatnya melakukan hijrah dari kota Makkah ke kota Madinah.

Takwa

Puasa merupakan suatu ibadah amaliah dan badaniah yang mempunyai banyak keistimewaan dan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan umat Islam. Hikmah puasa Ramadan pada hakikatnya dapat membentuk mukmin yang mencapai tingkat ketakwaan yang sebenarnya kepada Allah SWT.

Puasa ramadhan dapat melatih umat Islam berjihad melawan hawa nafsu, menyucikan diri dari perbuatan keji dan mungkar dan menghiasi diri dengan akhlak mulia serta meningkatkan semangat kecintaan untuk senantiasa beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ibadah puasa memiliki keistimewaan tersendiri jika dibandingkan dengan ibadah yang lain, menjaga kesucian iman dan takwa kepada Allah untuk memperoleh kebahagiaan dan keberkahan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Puasa yang bertujuan meningkatkan takwa seseorang, akan menumbuhkan ketahanan baik secara rohani ataupun jasmani.

Pengaruh puasa yang dapat melatih manusia mencapai takwa berarti dapat menyiapkan diri untuk menerima karunia Allah menuju kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat.

Ménurut Ibnu Mas’ud ra, takwa berarti taat kepada Allah, menjauhi maksiat, ingat kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya dan tidak kufur. Sementara Ibnu ‘Abbas ra memaknakan takwa bermaksud berjihad di jalan Allah dan tidak takut kepada celaan orang, berani menegak kan hukum, kebenaran dan keadilan terhadap diri, orang tua, anak dan keluarga.

Kesempurnaan, ketinggian, dan keagungan Islam tercermin melalui ibadah puasa di samping ibadah fardhu yang lain seperti salat, zakat, dan haji. Puasa juga merupakan salah satu dari rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat Islam. Oleh karena itu, salah satu hikmah puasa Ramadan adalah mengukuhkan Islam itu sendiri pada diri orang Islam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat