PIKIRAN RAKYAT - 40 teroris yang hendak menggagalkan Pemilu 2024 sudah ditangkap dan diamankan polisi. Jaringan teroris disebut telah merencanakan aksi penyerangan di pos-pos keamanan pada pesta demokrasi tahun depan.
Di antara teroris yang sudah dibekuk ialah berasal dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), di bawah kepemimpinan seseorang berinisial AU. Tertanam keyakinan di antara mereka, bahwa demokrasi adalah perbuatan maksiat yang mesti dihancurkan.
Kali ini aksi terendus lebih cepat oleh aparat, sehingga Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah menangkap setidaknya 40 anggota JAD sepanjang bulan Oktober 2023.
Juru bicara Densus 88 AT Polri Kombes Aswin Siregar menjelaskan, semuanya ditangkap di Indonesia, namun tersebar di berbagai wilayah berbeda.
Baca Juga: Adu Gagasan Anies, Ganjar, dan Prabowo Soal Kesejahteraan Buruh jika Jadi Presiden
"40 orang tersangka merupakan kelompok JAD pimpinan AU yang menjadi pendukung Daulah Islamiyah atau ISIS," kata dia, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2023.
Ia menguraikan lebih jauh titik-titik wilayah dan komposisi jumlah tangkapan Densus 88. 23 orang diantaranya ditangkap di wilayah Jawa Barat, 11 orang di DKI Jakarta, dan enam sisanya diambil dari Sulawesi Tengah.
Aswin melanjutkan, para teroris JAD ini sudah merangkai rencana sedemikian rupa, untuk menggagalkan, atau setidaknya menggangu jalannya Pemilu dan Pilpres 2024.
Salah satunya, rencana untuk melancarkan aksi serangan terhadap aparat penegak hukum (APH) di Indonesia.