kievskiy.org

Mantan Presiden Ukraina Tegaskan Kyiv dan AS Bertanggung Jawab Atas Kegagalan Perjanjian Minsk

Mantan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych bersama Vladimir Putin.
Mantan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych bersama Vladimir Putin. /Reuters/Sergei Karpukhin


PIKIRAN RAKYAT - Selama 8 tahun, Ukraina kini dilanda krisis politik dan ekonomi setelah penggulingan pemerintahan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych pada tahun 2014.

Sejak saat itu, Presiden Ukraina kemudian diganti dengan kekuatan politik untuk mengintegrasikan Kyiv ke dalam Uni Eropa dan NATO.

Mantan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych kemudian buka suara terkait kisruh negaranya. Ia menegaskan, pemerintahan Ukraina saat ini dan pendukung Amerika Serikat harus disalahkan atas kegagalan Perjanjian Minsk.

Perjanjian Minsk merupakan upaya untuk mengamankan gencatan senjata antara pasukan Pemerintah Ukraina dan separatis yang didukung Rusia di timur Ukraina.

Baca Juga: Meski Ada Proses Damai dengan Korban Ditabrak Moge di Pangandaran, Proses Hukum Tetap Berjalan

"Sebuah kelompok inisiatif dibentuk dari berbagai wilayah dan negara yakni Ukraina, Rusia, Israel, AS, dan lain-lain. Ini adalah industrialis, pengusaha, pemimpin agama, akademisi, jurnalis. Sebuah rencana untuk mengimplementasikan Perjanjian Minsk dengan cepat dikembangkan," kata Viktor Yanukovych kepada Sputnik News, seperti dikutip Selasa, 15 Maret 2022.

Menurut Viktor Yanukovych, Ukraina sengaja menyabotase Perjanjian Minsk yang dirancang untuk perdamaian di sisi timur Ukraina.

Mantan presiden mengaku pernah menawarkan Presiden Volodymyr Zelensky rencana konkret untuk mengakhiri krisis Donbass, tetapi tawarannya itu ditolak.

Baca Juga: Selidiki Kematian Dokter Sunardi, Komnas HAM Berencana Panggil Densus 88

"Tim saya mulai bekerja dengan lingkaran dalamnya. Beberapa pertemuan diselenggarakan. Pada pertemuan ini kami mengusulkan rencana gencatan senjata di Donbass, itu diuraikan secara rinci, langkah demi langkah," kata Viktor.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat