PIKIRAN RAKYAT - Surat kabar Pikiran Rakyat pada 11 Januari 2023, menyajikan berita utama berjudul ”Mengukur Kompetitor, Manuver, dan Figur Capres”. Disajikan pula tentang elektabilitas tiga belas tokoh nasional berdasarkan hasil survei terkini dan bersifat sementara, dari yang tinggi hingga terendah, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, Sandiaga Uno, Puan Maharani, Erick Tohir, Khofifah Indar Parawansa, Andika Perkasa, Airlangga, Mahfud MD, dan Yenny Wahid.
Memang sering dinyatakan bahwa setiap generasi punya tantangannya sendiri, dan setiap generasi juga berhak untuk menjadi pemimpin pada zamannya masing-masing.
Dalam sejarah Indonesia modern, generasi pemimpin pada masa Revolusi (1945-1950), Demokrasi Liberal (1950-1959), Demokrasi Terpimpin (1959-1968), Orde Baru (1968-1998), dan zaman Reformasi (1998-sekarang), jelas memiliki tantangan dan jawaban yang berbeda.
Walaupun begitu, mereka adalah primus inter pares, para pemimpin yang terbaik pada zamannya, apakah itu sebagai presiden atau PM (perdana menteri).
Baca Juga: PSSI Masih Seksi, Ketua Umum yang Baru Harus Bisa Membawa Perubahan ke Arah Lebih Baik
Generasi dahulu
Menarik untuk dikaji tentang generasi pemimpin Indonesia sejak 1945 hingga sekarang. Indonesia pernah mengamalkan sistem presidensial. Presiden adalah kepala negara dan kepala pemerintahan sekaligus. Serta sistem ministerial, PM adalah hanya kepala pemerintahan.
Sistem pemerintahan yang berubah-ubah ini merupakan usaha untuk menemukan tata kelola yang sesuai dalam mewujudkan sebuah negara kesejahteraan yang demokratis dan berkeadilan sosial.
Generasi pemimpin Indonesia pada masa Revolusi (1945-1950) didominasi mereka yang lahir pada 1900-an, seperti Presiden Soekarno (lahir 1901), PM Sutan Syahrir (1909), PM Amir Syarifudin (1907), PM Mohamad Hatta (1902). Mereka menjadi presiden/PM dalam usia yang relatif muda yakni 44 tahun pada 1945 untuk Soekarno; 36 tahun pada 1945 untuk Sutan Syahrir; 40 tahun pada 1947 untuk Amir Syarifudin; 46 tahun pada 1948 untuk Mohamad Hatta.
Rata-rata usia generasi ini ketika menjadi pemimpin Indonesia adalah 30-40 tahunan. Usia paling muda adalah Sutan Syahrir (36 tahun) dan usia paling tua adalah Mohamad Hatta (46 tahun).