kievskiy.org

‘Reinkarnasi Tsa’labah’ dan ‘Tangan-Tangan Penuh Kasih’ di Tahun 2024

Ilustrasi Pemilu 2024.
Ilustrasi Pemilu 2024. /Pikiran Rakyat/Waitmonk

PIKIRAN RAKYAT - Tahun 2024 sebentar lagi menjelang, tahun perhelatan dan kontestasi politik di Indonesia untuk pemilihan Presiden, calon anggota legislatif dan kepala daerah. Dinamika dan konstelasinya—terutama pada pemilihan Presiden--sudah terasa dari sekarang, yang kalau kita bercermin pada media sosial, polarisasi dan kecenderungan pada black campaign maupun negative campaign sudah sangat kentara.

Sisi lain tahun 2024 akan memunculkan ‘orang-orang baik’ dengan ‘tangan penuh kasih’ berjanji, menyapa dan ‘memberi’ kepada masyarakat. Orang-orang semacam ini yang dalam terma agama mirip dengan perilaku Tsa’labah, sahabat Nabi Muhammad SAW., yang ingin didoakan menjadi orang sukses sambil mengobral janji.

Tahun 2024 juga akan semakin menegaskan bahwa eksistensi rakyat diakui, ada dan nyata, lalu berikutnya akan dilupakan dan dicampakkan.

Tsa’labah Bin Khatib; Pengingkaran Janjinya yang Diabadikan al-Quran

Dikutip dari buku Lembaran Kisah Mutiara Hikmahnya Dian Erwanto, Tsa'labah memiliki kehidupan yang susah. Ia dikenal sebagai orang yang miskin dengan harta yang sangat terbatas, bahkan terkadang pakaiannya pun harus dikenakan bergantian dengan sang istri. Tetapi tidak pernah tinggal shalat berjamaah bersama Rasulullah.

Baca Juga: Masifnya Alih Fungsi Lahan di Balik Bisnis Properti yang Meningkat

Pada suatu hari Tsa'labah keluar dari masjid tanpa memperhatikan doa setelah sholat. Nabi Muhammad SAW kemudian bertanya kepadanya, "Mengapa setelah sholat engkau bersikap seperti orang munafik yang terburu-buru keluar masjid?"

Tsa'labah menjawab, "Ya Rasulallah, saya terburu-buru keluar karena saya dan istri saya hanya memiliki selembar pakaian yang sedang saya pakai ini, jadi saya menggunakan pakaian ini sedangkan istri saya telanjang di rumah, lalu saya menjumpainya untuk memakai pakaian ini untuk shalat sedangkan saya telanjang, oleh sebab itu doakanlah saya agar dikaruniai harta melimpah."

Rasulullah SAW menjawab, "Wahai Tsa'labah, sesungguhnya harta yang sedikit yang disyukuri itu lebih baik dari pada harta banyak yang tidak bersyukur."

Tapi tetap setiap kali Tsa'labah bertemu Rasulullah SAW, ia selalu meminta untuk didoakan agar menjadi orang yang kaya.

Baca Juga: Peru Mitra Penting Indonesia di Amerika Latin, Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

Di suatu saat Tsa'labah datang lagi menghadap Rasulullah SAW untuk kedua kalinya dan berkata, "Ya Rasulullah, doakanlah kami agar Allah melimpahkan harta kepadaku."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat