kievskiy.org

Usia Pemimpin Indonesia

Ilustrasi pemilihan presiden.
Ilustrasi pemilihan presiden. /Antara/Arif Firmansyah

PIKIRAN RAKYAT - Banyak yang menyayangkan sikap MK (Mahkamah Konstitusi). Dalam hal ini, MK telah mengabulkan penarikan gugatan usia Capres-Cawapres 30 tahun. Alasan pemohon, kata MK, karena kurang sempurna dan masih lemah argumentasinya.

Sejarah pemimpin Indonesia sebenarnya adalah kiprahnya orang-orang muda. Mereka tidak hanya membuat Sumpah Pemuda pada 1928, tetapi juga benar-benar memimpin negara-bangsa yang baru merdeka sejak 1945 dalam usia yang relatif muda.

Dalam konteks ini, Soekarno (lahir 1901) menjadi Presiden Indonesia pada Agustus 1945 dalam usia 44 tahun. Sutan Syahrir (lahir 1909) menjadi PM (Perdana Menteri) pertama Indonesia pada November 1945 dalam usia 36 tahun. Suharto (lahir 1921) menjadi Presiden kedua Indonesia pada Maret 1968 dalam usia 47 tahun.

Tua vs Muda

Orang tua memang kerap diidentikkan dengan sosok yang bijak, banyak ilmu, dan sarat pengalaman. Padahal, sebagaimana ditunjukkan dalam sejarah, banyak orang muda yang tidak kalah dengan orang yang lebih tua. Sikap bijak, banyak ilmu, dan pengalaman adalah kemampuan dan ikhtiar seseorang, tanpa memandang usia.

Baca Juga: Politisasi Kampus dalam Suksesi Kepemimpinan

Dalam sejarah Islam, Muhammad Muda (lahir 570), ketika belum diangkat menjadi Nabi dalam usia yang relatif muda juga (40 tahun), sudah mendapat gelar “Al-Amin”. Sikap jujur dan amanah dalam berbisnis, bertindak adil dan bijaksana dalam menyelesaikan masalah adalah contoh kiprah Muhammad Muda, yang tidak kalah dengan orang tua.

Memasuki awal abad ke-20, golongan pembaharu (reformist) yang ingin merombak tatanan masyarakat mapan dan budaya stagnan, kerap dilabel sebagai gerakan “Kaum Muda” versus “Kaum Tua”. Di Indonesia, gerakan kaum muda ini begitu ketara dalam berbagai bidang kehidupan.

Sukarno Muda mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia) di Bandung pada Juli 1927, dan berhasil merumuskan ideologi Marhaenisme, dalam usia 26 tahun. Mohammad Hatta (lahir 1902) menggagas Manifesto Politik Indonesia pada 1925, dan menekankan pentingnya organisasi kader (cadre forming) dalam membangun masyarakat, dalam usia 23 tahun.

Peristiwa Sumpah Pemuda 1928, jelas tidak digerakkan oleh orang-orang tua. Muhammad Yamin (lahir 1903), salah seorang penggagas dan perumus penting hasil Kongres Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928, juga masih berusia 25 tahun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat