PIKIRAN RAKYAT - Tema Hari Bhayangkara 2023 ke-77 yakni "Polri Presisi untuk Negeri, Pemilu damai menuju Indonesia."
Slogan presisi, sesungguhnya merupakan akronim dari prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Presisi diartikan ketepatan/ketelitian.
Dengan slogan baru tersebut, Polri sebagai salah satu institusi penegak hukum yang terdepan dalam masyarakat berkeinginan untuk mereposisi dan atau me-recovery citra buruknya yang telah lama melekat dalam institusi ini. Bahkan stigma sosial negatif terhadap lembaga Polri seakan tak pernah habis-habisnya. Alih-alih para netizen memberi julukan no viral no justice.
Baca Juga: Wisata Jejak Bung Karno di Bandung, Mengukur Cinta
Banyak hasil kajian akademik di perguruan tinggi, menunjukkan betapa penting dan strategisnya lembaga Polri, tetapi seiring dengan kinerjanya yang belum profesional, citra, dan atau reputasi, Polri mengalami keterpurukan yang luar biasa. Dalam tiga disertasi (S3) tentang kinerja Polri yang saya bimbing, disimpulkan masih banyak sikap dan perilaku anggotanya yang belum profesional, bahkan ditemukan berbagai fakta bahwa ada beberapa kantor, sektor ataupun divisi yang 'basah' dan 'kering' dalam hal 'pemasukan uang'.
Setiap kasus yang dihadapi masyarakat selalu identik dengan jumlah rupiah yang harus dikeluarkan. Rumor sosial ini seakan sudah melekat lama dan wajar adanya, karena sebagai salah satu dampak dari kedekatannya Polri dengan masyarakat/netizen sebagai penegak hukum terdepan. Kinerja mereka benar-benar diawasi dan dirasakan langsung oleh masyarakat/netizen.
Quo Vadis Polri?
Melalui slogan apa pun, sebenarnya Polri sudah sangat 'dekat' dan menjadi bagian penting dengan kehidupan masyarakat. Di lain pihak, tuntutan/harapan warga atas perbaikan kinerja Polri belum berbanding lurus dengan peningkatan kinerja Polri. Slogan penting sebagai salah satu bentuk komitmen dalam menjalankan visi, misi, target, tujuan, dan sasaran lembaga.
Baca Juga: Pesantren Al Zaytun dan Delik Agama
Akan tetapi perlu menjadi catatan bersama, bagi organisasi sebesar dan setua Polri, slogan atau visi, misi, dan lain sebagainya hanya akan menjadi catatan hitam di atas putih, jika tidak didukung oleh semua pemangku kepentingan internal (tubuh polri) atau eksternal (masyarakat luas).