PIKIRAN RAKYAT - Seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Gaza mengonfirmasi bendera PBB tidak lagi cukup untuk melindungi sekitar 600.000 warga Palestina yang mengungsi di sekolah-sekolah organisasi tersebut di Jalur Gaza.
Genosida Israel yang sudah berlangsung sejak lama di Jalur Gaza dan pemboman yang terus menerus dilakukan Israel, membuat lebih dari 600.000 warga mengungsi di lembaga-lembaga yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), terutama di sekolah-sekolah Palestina.
"Mereka adalah orang-orang yang mencari perlindungan di bawah bendera PBB dan mencari tempat aman berdasarkan hukum kemanusiaan internasional," katanya, Direktur UNRWA, dikutip dari Middle East Monitor pada Minggu, 5 November 2023.
Baca Juga: Apa Saja yang Dipilih dalam Pemilu 2024?
Baca Juga: PDIP Terima Telepon dari Airlangga Hartarto, Sebut Gibran Rakabuming Sudah 'Dikuningkan' Golkar
"Mari kita perjelas, tidak ada tempat yang aman di Gaza saat ini," ucapnya lagi.
"Faktanya adalah kita bahkan tidak bisa memberi keamanan di bawah bendera PBB," katanya.
White menjelaskan, lebih dari 50 fasilitas PBB dirusak oleh penembakan Israel, termasuk lima yang menjadi sasaran langsung.
Baca Juga: 1.000 Dokter Penjajah Israel: IDF Berhak dan Wajib Hancurkan RS Gaza Sarang Teroris
Dia menyampaikan PBB masih menjadi satu-satunya harapan bagi masyarakat Gaza saat ini dan ia tidak ingin sampai suatu hari nanti bendera PBB tidak dikibarkan di Gaza.