kievskiy.org

Siswa Afirmasi Masih Harus Keluarkan Uang untuk Keperluan Sekolah

SEJUMLAH orang tua siswa menunggu giliran proses daftar ulang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur prestasi, afirmasi dan perpindahan tugas, di kampus SMAN 1 Cileunyi di Desa Cibiru Wetan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Rabu, 24 Juni 2020.
SEJUMLAH orang tua siswa menunggu giliran proses daftar ulang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur prestasi, afirmasi dan perpindahan tugas, di kampus SMAN 1 Cileunyi di Desa Cibiru Wetan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Rabu, 24 Juni 2020. /ADE MAMAD/"PR"

PIKIRAN RAKYAT - MESKI Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan menanggung biaya sekolah siswa afirmasi di sekolah swasta, pihak sekolah menyatakan masih ada biaya yang harus dikeluarkan siswa afirmasi untuk keperluan belajar. Misalnya, biaya praktikum mata pelajaran olahraga dan kesenian.

Hal itu diungkapkan Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Vijaya Kusuma, Yulianti. Berkaca pada tahun lalu, beberapa jenis biaya yang ditanggung Pemkot Bandung untuk siswa afirmasi, diantaranya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) bulanan dan uang pembangunan. SPP bulanan di SMP Vijaya Kusuma sebesar Rp 125.000 perbulan, sedangkan uang bangunan Rp 750.000. Biaya seragam sekolah juga ditanggung oleh Pemerintah Kota Bandung.

Perbedaannya, pada tahun lalu, uang untuk membeli seragam sekolah ditransfer Pemkot Bandung ke rekening sekolah. Pihak sekolah kemudian membelanjakan uang itu untuk seragam siswa. Tahun ini, Pemkot Bandung memberikan langsung seragam sekolah kepada siswa.

Baca Juga: Berasal dari Bantuan Sukarela Pegawai, 7 RS di Enam Kota Besar Indonesia Dapat Bantuan Ribuan APD

Namun, biaya untuk keperluan lain, seperti kegiatan berenang saat mata pelajaran olahraga, harus ditanggung sendiri oleh siswa afirmasi. Untuk membeli peralatan kesenian yang diperlukan saat belajar kesenian juga ditanggung sendiri oleh siswa.

"Kami akan beri keringanan bagi yang tidak mampu bayar, yang penting orangtua komunikasi dengan kami," ucap Yulianti di SMP Vijaya Kusuma, Jumat 26 Juni 2020.

Adapun, kuota siswa afirmasi yang disediakan di SMP Vijaya Kusuma lewat PPDB 2020 secara daring sebanyak 32 orang. Selain itu, ada 11 siswa yang mendaftar langsung ke sekolah.

Baca Juga: Zona Merah Peredaran Narkoba di Purwakarta Bertambah Saat Pandemi Covid-19

Bagi pihak SMP Vijaya Kusuma, kehadiran siswa afirmasi membantu sekolah karena sekolah bisa mendapat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diberikan pemerintah pusat, selain dana bantuan dari Pemkot Bandung. BOS yang didapat sekolah dihitung per siswa.

Tak berbeda, di SMP Madya pun siswa afirmasi masih harus mengeluarkan uang untuk beberapa keperluan, seperti saat praktikkum mata pelajaran kesenian dan olahraga. "Berenang bayar sendiri, siswa kumpulin uang. Kalau ada praktek kesenian, anak beli sendiri (keperluannya), tapi kami mendorong pakai barang-barang bekas," ujar Billi, panitia PPDB SMP Madya.

Adapun, jenis biaya yang ditanggung dari dana bantuan Pemkot Bandung, diantaranya biaya ujian Rp 3,5 juta per tahun dan seragam. Tidak ada biaya SPP bulanan di SMP Madya.

Baca Juga: Anak Kelas 3 SD Asal Karawang Terkonfirmasi Positif Covid-19

Pemanfaatan bantuan

Sekertaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Cucu Saputra mengatakan, ada dua jenis bantuan yang akan diberikan Pemerintah Kota Bandung untuk siswa afirmasi yang diterima di SMP swasta. Pertama, bantuan personal berupa seragam dan tas sekolah yang disalurkan Pemkot Bandung langsung ke siswa afirmasi. Nilai bantuan personal Rp 825.000 per siswa.

Kedua, bantuan operasional yang disalurkan Pemkot Bandung ke sekolah. Nilai bantuan Rp 4,275 juta per siswa per tahun. Bantuan operasional bisa digunakan pihak sekolah untuk keperluan sarana belajar mengajar sehari-hari, membayar listrik dan internet di sekolah.

Baca Juga: Pengamat Ekonomi: RUU Cipta Kerja Dapat Selamatkan Pengangguran dan Korban PHK

Dengan diberikan bantuan operasional, sekolah tak boleh lagi memungut uang apapun dari siswa afirmasi, termasuk SPP bulanan dan uang praktikum. "Tidak boleh, lagian sekolah swasta kan juga dapat dana BOS dari pemerintah pusat. Sebenarnya tanpa bansos (dari Pemkot Bandung) pun, sekolah tidak perlu memungut biaya karena ada dana BOS," kata Cucu.

Bantuan operasional tidak boleh dipakai untuk menggaji guru. Hal itu karena gaji guru disediakan Pemkot Bandung dalam anggaran honor peningkatan mutu guru.

Baca Juga: Wabah Virus Corona Mendera, Usaha Konveksi Pakaian Merana

Tak hanya tingkat SMP, Pemkot Bandung juga menganggarkan bantuan sosial untuk siswa miskin yang diterima di sekolah dasar (SD) swasta. Nilainya Rp 2,160 juta per orang per tahun. Untuk siswa afirmasi di SMA swasta, disediakan anggaran Rp 2 juta per orang per tahun. Nilai yang sama berlaku bagi siswa afirmasi di SMK swasta. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat